Peluang Bisnis 2013 Budidaya Kelinci Hias


Peluang Bisnis 2013 Budidaya Kelinci Hias 



Beternak kelinci hias untuk tahun 2013 punya prospek yang cerah, harganya bisa mencapai 10 kali lipat dari harga kelinci pedaging biasa. Jika hobi Anda berwisata kuliner, restoran dengan menu daging kelinci kian menjamur saat ini. Tekstur dagingnya yang lembut dan gurih makin digemari karena kolesterol yang terkandung dalam daging kelinci jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau kambing, jadi lebih sehat jika dikonsumsi. Sebenarnya budidaya kelinci telah lama dilakukan banyak orang. Karena keuntungan beternak atau budidaya kelinci lumayan menggiurkan.

Pada umunya kelinci sudah siap kawin ketika berusia 6 bulan dan masa buntingnya bisa dibilang pendek, yaitu 29-31 hari. Sekali beranak bisa 4-12 ekor anak, ini sangat menguntungkan karena masa meraih untung akan lebih cepat. Seiring berkembangnya kelompok masyarakat pecinta binatang hias, hewan imut dan lucu bertubuh mungil dengan bulu lembutnya ini telah termasuk banyak diincar para pehobi. Ini sangat menguntungkan untuk peternak kelinci hias.

Rudy Hustamin seorang peternak kelinci, khususnya kelinci hias, menuturkan bahwa. “Lebih menguntungkan beternak kelinci hias karena bermain di dunia hobi. Jika berhubungan dengan hobi orang tidak pernah melihat uang, berapa saja akan dibayar. Kelinci Jenis New Zealand untuk konsumsi dilepas dengan harga Rp 10.000. Sedangkan kelinci hias jenis hotot dijual Rp.100.000,” ujarnya.

Biasanya kelinci hias mulai punya nilai jual setelah berusia 2,5 bulan. Dalam 1 tahun seekor indukan mengalami 3 kali masa kawin atau 3 kali bunting. Jadi, rata-rata sekali beranak melahirkan 5 ekor, berarti dalam 1 tahun menghasilkan 15 ekor. Harga berkisar jual Rp.75.000 sampai Rp.100.000 maka 1 tahun per ekor bisa untung hingga Rp 1.500.000. Masa hidup kelinci biasanya mencapai umur 4 tahun. Indukan yang sudah tidak lagi produktif masih punya nilai ekonomis, yaitu sebagai hewan potong untuk dikonsumsi atau dijual untuk aneka macam masakan.

untuk menyesuaikan selera konsumen, Rudy tak hanya andalkan satu jenis kelinci lokal, tapi juga mendatangkan beberapa jenis kelinci hias dari luar negeri, seperti angora, lop, hotot, rex, dutch, dwarf, lion, dan juga flemish giant. Bedanya, jika kelinci lokal bagian mulut dan telinganya lebih panjang, tubuhnya relatif lebih besar dengan bobotnya berkisar antara 2 sampai 3 kg dan biasanya terdapat pola-pola di atas bulu, kelinci jenis impor lebih punya banyak macam. Ada kelinci dengan jenis kuping turun, kuping kecil, dan lain sebagainya. Kelinci jenis hotot yang paling besar bobot tubuhnya hanya 1,5 kg. Tapi terdapat pula kelinci impor, yakni flemish giant, per ekor beratnya dapat mencapai 10 kg.

Dalam pemeliharaan, antara kelinci hias dengan kelinci lokal, yang sebagian besar hanya untuk keperluan konsumsi, tak beda jauh. Karena kelinci hias asalnya dari luar negeri maka perlu adaptasi dan perlakuan khusus. Kelinci hias lebih gampang mati, kelinci lokal tidak. Yang paling pokok, kebersihan kandang harus dijaga.

Tentunya ini adalah peluang usaha yang menarik di tahun mendatang yang bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan. Selamat mencoba.

1 komentar:

musyrifin mengatakan...

wedeh.... kalo beli dari luar gimana adaptasinya gan....? tolong share juga yah.....?
====================
gambar-gambar kelinci hias

Posting Komentar

Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. ZONApindy.blogspot.com - All Rights Reserved zonapindyB-Seo Versi 4 by Crishnaadi